Kamis, 02 Oktober 2014

pilihan

Ceritanya sekarang aku udah lulus D3 farmasi dan melanjutkan pendidikan S1 di salah satu Institusi di Jakarta
sudah sebulan aku disini, hidup merantau, jauh dari orang tua, jauh dari sahabat2ku yang stay di Kota kelahiranku, Bengkulu, 

Mama mengantarku kesini, menemaniku sekitar satu minggu , mengurusi semua kebutuhanku dan peralatan yang aku butuhkan untuk bisa hidup disini seperti membelikan kasur, kipas angin, piring, gelas dan berbagai macam kebutuhan anak kos lainnya.
setelah semua dirasa cukup, lalu mama pergi ke aceh untuk mengurus maknek yang sudah lama koma dan sakit,, 

Setelah itu aku mulai hidup sendiri, emm lebih tepatnya mandiri
aku ga tau aku ini cengeng atau gimana, aku ga nangis waktu nelpon mama atau papa, tapi aku pertama kali nangis waktu nelpon adek,,
ga tau kenapa bisa nangisnya tuh pas telponan sama adek, mungkin aku biasanya kalo lagi ada masalah selalu keluar kamar dan tidur ke kamar adek, untuk menceritakan hal2 yang ga penting sih sebenarnya dan hanya untuk gangguin dia, tapi adekku itu bisa dibilang lebih dewasa dari pada aku, kalo dirumah tu aku yang rasanya jadi anak paling bungsu,

waktu disini tuh aku pikirannya pulang pulang dan pulang,,
bukan karena ga betah, atau gmna2 tapi, pengennya pulang ajah, apalagi besok tanggal 4-10-14 aku ulang tahun,,

saat bahagia yang selalu kunanti setiap tahun itu, rasanya ingin di SKIP aja buat tahun ini,, 
bukan aku tak bersyukur atau ga mau bertambah tua, namun disaat yang bersamaan aku merasa begitu sendiri

tak ada pelukan ataupun ciuman dari mama dan papa,, 
tak ada yang memberikan kado ulang tahun,, 
dan tak ada acara potong kue yang biasanya selalu ada tiap aku ultah

but its okey,, aku kinipun sudah bertambah dewasa, hal2 seperti potong kue dan tiup lilin tidak begitu membuatku sedih, kecuali kumpul bersama keluarga itu yang tidak bisa aku rasakan pada tahun ini, 

aku curhat sama mama dalam telpon
A  : hallo mama,,
M : sayang,, selamat ulang tahun ya sayang, mama selalu mendoakan kamu menjadi yang terbaik, 
       sehat selalu nak ya, belajar yang rajin supaya cepat selesai studynya, mama sayang sama kamu,,
A  : iya ma makasih ya doanya, aaaamiiin 
A  : mama,
M : iya sayang kenapa?
A  : aku mau curhat sama mama boleh?
M : memamngnya ada apa sayang?
A :  ma, usiaku kini sudah 21 tahun, teman2ku dibengkulu sekarang sudah pada kerja, menghasilkan uang, bisa memberikan sedikit penghasilan mereka kepada mama mereka, sedangkan aku, hanya terus menghabiskan uang mama disini, belum ada satu peserpun yang bisa aku berikan kepada mama, ada juga temanku yang sekarang sedang mempersiapkan masa depannya dengan menuju jenjang pernikahan, mereka akan menikah dalam waktu dekat ini, setelah tamat kuliah mereka langsung dilamar, betapa romantisnya, sudah berpa undangan yang dikirimkan kepadaku dan itu semua membuat aku sangat senang sekaligus iri, aku sekarang bahkan belum punya pacar, apalagi calon pendamping hidup,
M : sayang, mama tidak memintamu mencari uang untuk mama, hasil jerih payahmu, hasil kerjamu, itu untukkmu sendiri nak, mama hanya berdoa supaya nantinya kamu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik setelah kamu menempuh pendidikan yang baik pula, kamu tidak perlu memikirkan untuk memberikan uang atau barang kepada mama, saat ini kalo kamu bisa memanage uang yang mama dan papa berikan kepada kamu, itu sudah menolong dan membantu mama,
sayang, kamu maunya suami kamu, ga sekolah, tamat SMA, tamat D3, tamat S1 atau tamat S2 dan seterusnya?
A: yah kalo bisa yang tamat S2 lah ma, mama pertanyaannya gtu,
M: nah kamu maunya yang S2 kan, sekarang coba kamu pikir, dari segi pendidikan, calon suami yang S2 tadi ingin menikahi seorang gadis, apakah dia lebih memilih calon istri yang D3, S1, Atau S2?
A: ya setidak-tidaknya yang S1 atau yang sama-sama  S2.
M: nah sekarang kamu pikirkan jawaban soal jodohmu. jangan khawatir nak tentang jodohmu, kamu hanya perlu mempersiapkan diri dan memperbaiki diri agar kamu mendapat jodoh yang baik pula, wanita baik, untuk laki-laki yang baik, dan begitu pula sebaliknya
A: iya ma, makasih ma,,






Rabu, 01 Oktober 2014

menjelang ulang tahun ke 21

Tepatnya 2 hari lagi diriku,, yang di akte kelahiran bernama Mutia Afdhalita ampe dapet kartu pelajar, Kartu askes ( belum BPJS) kartu mahasiswa ampe kartu tanda penduduk yang namanya tetep sama, cuma sekarang udah nambah titel dikit A.md.Far,,, Berulang tahun yang ke 21, cihuy udah tambah tua aja nih,, umur jadi makin pendek, pemikiran jadi makin panjang, yang dikhawatirkan menjadi semakin banyak, kebutuhan hidup semakin nambah and nambah terus.
Jujur aja gw setiap hari jadi gw ga begitu istimewa selain makan bareng sama ortu,, dan tentunya bokek gara2 harus traktir makan temen2 gw yang bejibun,, entah darimana mereka tau kalo gw ultah pasti dapet uang traktiran, hadeh, Enak kalo dikasih kado yang sebanding ama traktiran yang gw kasih ini paling dapet ceplokan telur, tepung, air got, tambah gula aduk aduk masukin panggangan jadi kue got deh gw,, hhaa enggak kok ,, gw bersyukur banget temen2 gw pada perhatian gtu,, perhatiin bgt kalo dompet gw lagi tebel, abis gw ultah ditanggal muda c.. loh?? hhhaa

tapi ditahun ini rasanya gw ultah sepi2 aje,,,
knp?
yah soalnya sahabat2 gw sekarang dah pada jauh,,
ga ada lagi yang ceplokin telor and tepung
ga ada pelukann dan ciuman hangat dari mama and papa,,,
karna gw sekarang udah jadi anak rantau, jauh dari keluarga dan sahabat2 gw yang skarang masih stay dibengkulu, miss u ....

momen tahun ini pas banget ultah gue and lebaran haji,, yah makin nyesek aja gtu rasanya moment spesial and lebaran ndirian di kosan, digigit nyamuk jadi manusia batu.. hhha

gw udah ngebayangin deh nantinya pas gw ultah, tinggal pantengin layar laptop buka facebook, lihatin yang pada ngucapin di dinding gw, trus gue balas satu2 dengan ucapan makasih setengah hati,, abis ucapan doank c ga ada kadonya hhhaa ( ngarep bgt dapet kado)

tahun ini gw ga perlu ucapan ama kado deh,, cukup transfer uang aja ke rekening gw,, hhaaa,, maklum anak kosan
miris banget kan rasanya atm kosong saat lagi ultah cuma makan indomie goreng aja ampe muntah di kosan dan parahnya lagi sendirian..

hha itulah yang gw rasaain sekarang,,
mungkin ini moment buat gue harus jadi lebih mandiri,,

Senin, 16 Juni 2014

dreams up

           Semenjak ayahku menghilang 2 tahun yang lalu, keuangan keluargakupun semakin mencekik,rumah kami digadaikan dan seluruh aset kami disita bank mau tidak mau ibuku harus meminta bantuan kakek yang selama 17 tahun ini tidak pernah ditemuinya. kakek tinggal di sebuah kota yang bernama soferia jauh beribu-ribu kilometer jauhnya dari ibukota. jujur saja aku sangat keberatan saat ibu mengatakan padaku bahwa kami akan tinggal sementara di rumah kakek yang belum pernah kutemui selama hidupku.

          kami berangkat pagi-pagi sekali, sedih rasanya meninggalkan rumah yang sangat aku cintai, yang kubawa hanyalah satu koper  dan tas ransel yang berisi pakaian dan buku-buku kesukaannku yah aku harap buku-buku ini dapat menemani kebosananku selama perjalanan.

            akhirnya kami sampai juga di rumah kakek, dari gerbang besar yang kami masuki tadi hampir 20 km baru kami menemui bangunan besar model eropa yang sudah ketinggalan zaman tapi tidak kehilangan kharismanya, aku menatap ibuku dengan berjuta pertanyaan tapi ibuku hanya diam saja dan mungkin mempersiapkan hatinya yang sudah 17 tahun tidak ditemuinya.
        
            pintu terbuka ada seorang pelayan laki-laki yang sudah berumur, aku bertanya dalam hati apakah ini kakekku? lalu ia berkata,
"tuan besar menunggu diruang baca.
"ia terima kasih santos"
jadi dia adalah pelayan dirumah ini,, sangat berbeda dari yang aku lihat dari depan yang terliat kuno, didalam rumah terlihar begitu indah tatanannya sungguh luar biasa, aku rasa satitik debupun tidak berani untuk singgah walaupun sebentar.
         


          aku sebenarnya sangat ingin berkeliling rumah ini mencari tau setiap sudut dari istana ini tapi perjalanan yang sangat panjang membuat aku kelelahan dan segera ingin mengetahui kamar seperti apa yang ada disini.
 "silahkan lewat sini nona biar saya antarkan nona kekamar nona" 
 kata seorang  pelayan perempuan. sesampai aku dikamar aku langsung segera melemparkan diri kekasur,
 "Tatia",, 
"ya ibu ada apa?".
" ibu akan menemui kakekmu dahulu di ruangannya kamu kekamar duluan nanti ibu menyusul". 
"baik bu, tapi ibu, kenapa ibu terlihat sedih? ibu capek? bisakah besok saja menemui kakek?
ibu tak apa sayang, tidurlah, ingatlah ibu selalu menyayangimu
"iya ibu aku juga sayang sama ibu"

                                                                                        >>>
"nona nona, bangun nona".
"hemm sebentar lagi bu aku masih mengantuk,, sebntar lagi". 
" bangun nona tua besar, kakek anda menunggu anda untuk sarapan anda harus cepat bangun". 
" ini dimana? oh iya dirumah kakek, hemm ibu mana? apa dia sudah turun duluan ya?" 
"sebaiknya nona bangun dan  mandi setelah itu ganti baju, tuan besar sudah menunggu"
"baiklah"

"wah apa benar aku harus mengenakan baju ini? apa ini tidak berlebihan?"rasanya tidak perlu"
iya nona harus mengenakan baju ini jika ingin bertemu  tuan besar mari sini saya antar nona keruang makan



"selamat pagi kakek, bagaimana kabarmu, dimana ibu?"
"duduk dan makanlah aku sudah lama menunggumu"
"maafkan aku kakek, tapi dimana ibu? kenapa dia tidak sarapan bersama kita?"
simpan dulu pertanyaanmu jangan berbicara dimeja makan"
........
ayo kita ke ruangan baca"
baik"

 

sudah lama sekali tidak bertemu denganmu cucuku tatia emerald esteban"
maaf kakek apa maksudnya? namaku tatia august fernand ,apa maksud kakek dengan tatia emerald esteban?
aku mengerti, kau memang tidak mengetahui apa-apa tatia, soal dirimu, soal ayahmu, dan aku,
baiklah aku akan mengatakannya kepadamu, 
pertama, namamu sebenarnya adalah tatia emerald esteban, kau anak dari sien ebrield  esteban yaitu anakku yang menikah dengan rebeca fernand anak seorang petani yang dulu bekerja kepadaku, aku tidak pernah menyetujui hubungan mereka sampai suatu saat sien berkata padaku akan menikahi gadis itu, tapi aku tetap tidak setuju namun dia tetap saja menikahi ibumu, dan saat itu juga aku mengusirnya dari sini.
sien adalah penerus keluarga esteban maka dari itu aku sangat tidak setuju dengan wanita yang dinikahinya, setelah 2 tahun berlalu, sien dan ibumu datang lagi kemari dengan membawamu, kau yang masih munggil sakit sakitan akibat tempat tinggal yang kurang layak, mau tak mau kau adalah keturunan esteban, fisikmu lemah, akhirnya ayahmu dan ibumu memohon kepadaku untuk menyelamatkanmu.

akhirnya aku memberikan mereka uang untuk membeli rumah dan memfasilitasi segala kebutuhanmu, apa kau tau kenapa kamu tidak pernah sekolah umum? dan pelajaran yang kau dapatkan berbeda dari anak yang biasanya? 
apa maksudnya kek?
saat itu aku ingin kau tinggal disini bersamaku dan aku menjadikanmu putri mahkota, tapi ayah dan ibumu menolak, kalau kau tinggal disini sebagai putri mahkota kau akan diperlakukan dengan selayaknya seorang putri dan ibumu tidak ingin kau menjalani kehidupan dengan tata cara kerajaan yang telah ditetapkan. jadi ia memohon untuk dapat terus bersamamu, lalu aku menyetujuinya dengan syarat saat kau berusia 16 tahun, mereka akan memberikanmu kepadaku dan mereka tidak boleh menemuimu lagi.

maksud kakek ibu pergi? ibu pergi karena kakek?


Kamis, 02 Januari 2014

Dia Bukan Adikku

Perkenalkan namaku Licka
umurku 20 tahun,, berat badan 50 Kg, tinggi Badan 167 Cm,
Golongan darahku AB
kulitku putih, rambutku lurus sepinggang, teman-temen bilang aku cantik,, tapi menurutku biasa aja
Aku kuliah di salah satu perguruan Tinggi swasta Di kota B
aku berasal dari keluarga yang berkecukupan


tiiinnn.... tiinnn....,, aku terbangun karena suara klakson mobil
Siapa sih yang gangguin orang pagi- pagi gini
aku keluar kamar dan keruang tamu, kulihat mamaku pulang,, mama,, langsung aku peluk mamaku yang baru pulang dari luar kota untuk pekerjaannya

dan,, aku terkejut melihat sosok mungil di dekat pintu,,
"Licka sayang, ini Vina anak temen mama yang mulai hari ini akan tinggal disini, nemenin kamu, nanti mama ceritakan" kata mama
aku " Ah iya ma,, ",
"Vina, ayo sini masuk, tante anterin ke kamar ya, nanti vina bisa istirahat" kata mama

Aku yang masih bingung mengajak mama sarapan di meja makan,, sambil makan roti aku bertanya sama mama" ma, siapa vina itu?"
"Vina itu anak sahabat mama,, dulu waktu mama Sma, mama punya sahabat yang dekat sekali, dia dulu sangat baik sama mama, setiap mama kesulitan dia yang bantuin,, nah 3 hari yang lalu, saat mama berkunjung kerumahnya, ternyata Sinta (nama temen mama) meninggal Dunia, dan saat itulah mama tau klo sebenarnya dia sudah bercerai dengan suaminya anaknya yang pertama dengan suaminya yang sekarang berada kota X, sedangkan vina bersamanya, disana dia tidak memiliki keluarga, jadi mama memutuskan untuk membawanya kesini"

malam pun tiba,, aku sedang asyik- asyiknya membaca novel kesukaanku sambil mendengarkan musik, lalu pintu kamarku terbuka, mamaku masuk
"licka,, besok mama ada urusan keluar negri untuk beberapa hari,, tolong kamu jaga vina ya, anggap dia sebagai adikmu, nanti uang belanja kamu mama tambahin,,"
aku yang agak malas sebenarnya, lalu meng iyakan saja,
"besok pagi-pagi sekali mama sudah harus ke airport kamu jaga rumah baik-baik ya, mama sayang kamu (sambil mengecup keningku)"

....

Keesokan paginyaaa,
huaaammm,, nyenyak sekali tidurku, nah mumpung lagi liburan aku hari ini mau pergi shoping,, mau beli baju sama cemilan, soalnya bibik lagi pulang kampung karena anaknya sakit,,,
aku turun kebawah,, lalu membuka kulkas,, heemmm ada apel nih, lumayan buat ngeganjel perut, saat aku berbalik,, Aku kaget karena vina ada dibelakangku, sambil memandangiku yang masih berantakan,,
"heh anak kecil ngapain kamu lihat-lihat? ga pernah lihat orang cantik baru bangun tidur ya?"kataku
dia hanya menggeleng lalu memelukku,,," heehh, apa apaan nih, ga usah peluk-peluk, lepasin"
aku melepaskan pelukkannya " eh jangan sok akrab ya sama aku, kamu itu cuma numpang disini, jadi jangan sembarangan meluk-meluk aku, lalu aku pergi ke kamar dan lalu mandi

sehabis mandi aku berdandan dan mengambil kunci mobil untuk memanaskan mobil, lagi2 vina berada di depanku,, " heh adik kecil, ngapain kamu berdiri disana? menghalangi aku mau lewat tau", lalu dia bergeser sedikit, dan aku lewat, lalu aku masuk ke dalam mobil, "hemm kalo dipikir-pikir kasihan juga kalo dia ku tinggal sendiri, tapi aku gengsi mau bawak anak kampung itu ,, ah tapi peduli amat ama orang dari pada nanti dia ngadu ke mama, aku ga dapet tambahan uang lagi". lalu aku masuk lagi ke dalam dan menemuinya yang masih berdiri disana, eh kamu mau ikut gak? dia mengangguk, ayo kalo gitu masuk ke dalam mobil, tapi nanti kamu ga boleh sentuh apapun, pegang apapun, dan jangan bikin aku malu, mengerti?" dia hanya mengangguk

---
lalu sesampai kami di Mall
vina ingin menggandeng tangan ku,, langsung ku tepis, "eh ga usah pegang2 tangan aku, kamu ikutin aja aku dibelakang, jangan sampai kamu tersesat nanti, disini rame, awas ya kalo kamu jauh-jauh, dan satu lagi kamu ga boleh nangis aku paling ga suka denger orang nangis, ngerti!!"

vina hanya berjalan dibelakangku, sekali-kali iya berlari kecil untuk mengejarku, karna langkahnya begitu kecil, aku berhenti di sebuah butik dan melihat-lihat baju disana, sangking asiknya aku lupa sama vina,,
aku terus berjalan dan belanja dari satu butik kr butik yang lain, membeli baju - baju yang aku suka, sampai aku ditempat baju anak kecil yang bersebelahan dengan ruang ganti,, "ih lucunya baju ini, apa aku belikan satu ya untuk anak kampung itu, ? "lalu aku melihat kebelakang dan mencari vina,, ternyata vina tidak ada di belakangku, aduh anak ini, kemana sih sudah dibilangin jangan jauh-jauh, duhhhh kemana sihh" lalu aku membayar baju-bajuku tadi dan lalu mencari vina, aku sudah berkeliling lalu pergi ke butik pertama yang aku masuki tadi,, disana aku menemui vina lagi diobati sama mbak2 yang punya butik,,
" Aduh disini kamu rupanya, udah aku cariin kemana-mana, udah aku bilang kan jangan jauh-jauh dari aku, terus ini kenapa lagi kaki kamu pake di plasterin segala, kamu ini ngerepotin orang aja," kataku
"mbak jangan dimarahin terus adiknya, tadi waktu dia mau nyusulin mbak dia tersandung dan terjatuh makanya lukanya berdarah, saya tanyain, dia diem aja, lalu saya bilang tunggu aja disini, nanti kamu pasti dijemput lagi," kata mbak yg  punya butik
"dia bukan adik saya mba, tapi makasih sebelumnya mbak,, ayo pulang!" kata saya
"saya kirain adik mbak, soalnya mirip banget"

"duh kamu ini, ngerepotin aja, udah bagus aku ajak kamu kesini biar kamu ga sendirian dirumah, eh malah merepotkan aja, terus kenapa kamu ga jawab sih kalo ditanya, kalo ditanya orang tu jawab kan kalo di panggil lewat pusat informasi kan aku ga susah nyarinya tinggal sebutin nama aja apa susahnya sih," aku jalan terus sambil nyerocos, aku balik ke belakang melihat vina berjalan dengan terkencot-kencot, idih lama banget sih jalannya cepetan donk,, mau pulang nih cape tau!!

----
sampai dirumah aku langsung merebahkan diri di kursi ruang tamu, dan memilah- milah barang-barangku, aku melihat vina berdiri saja memegang perutnya dan kakinya yang kelihatannya masih sakit,
"kamu lapar?" ia mengangguk yaudah tunggu bentar aku bikin makanan dulu di dapur,,
hemm aku mau masak nasi goreng aja deh,, ........
setelah masakanku selesai aku memanggil vina,, hey hey makanannya sudah siap, kamu mau makan tidak,, dia tidak menjawab, lalu aku pergi mau nyamperin dia, ternyata dia tertidur disofa, wajahnya imut sekali, " apa benar yang dikatakan mbak di butik tadi kalo kita mirip?, hem kasihan juga dia kecapean habis ngikutin aku seharian,kakinya juga terluka,  tapi ah masa bodoh lah bukan urusan aku ini" heey hey bangun anak kecill, makanannya sudah siap",, matanya terbuka dan agak terkejut melihat aku, lalu tersenyum, ga usah senyum-senyum gitu, ayo makan dulu nanti kalo sudah makan baru tidur,, "
dia melihatku, "aku sudah tadi makan , kamu makan aja sendiri sana, ga perlu harus aku suapinkan,, "


aku ke kamarku dan menghidupkan televisi dan memasang dvd kesukaannku, dvd horor,, aku suka banget,,
lalu aku tertidur,, dan terbangun oleh suara petir yang menggelegar.....

mama... aku teriak, aku paling takut dengar petir,, mama,, mama,,,, vina takut maa, vina takut, aku menutup telingaku,, tep, mati lampu,,