Kamis, 02 Januari 2014

Dia Bukan Adikku

Perkenalkan namaku Licka
umurku 20 tahun,, berat badan 50 Kg, tinggi Badan 167 Cm,
Golongan darahku AB
kulitku putih, rambutku lurus sepinggang, teman-temen bilang aku cantik,, tapi menurutku biasa aja
Aku kuliah di salah satu perguruan Tinggi swasta Di kota B
aku berasal dari keluarga yang berkecukupan


tiiinnn.... tiinnn....,, aku terbangun karena suara klakson mobil
Siapa sih yang gangguin orang pagi- pagi gini
aku keluar kamar dan keruang tamu, kulihat mamaku pulang,, mama,, langsung aku peluk mamaku yang baru pulang dari luar kota untuk pekerjaannya

dan,, aku terkejut melihat sosok mungil di dekat pintu,,
"Licka sayang, ini Vina anak temen mama yang mulai hari ini akan tinggal disini, nemenin kamu, nanti mama ceritakan" kata mama
aku " Ah iya ma,, ",
"Vina, ayo sini masuk, tante anterin ke kamar ya, nanti vina bisa istirahat" kata mama

Aku yang masih bingung mengajak mama sarapan di meja makan,, sambil makan roti aku bertanya sama mama" ma, siapa vina itu?"
"Vina itu anak sahabat mama,, dulu waktu mama Sma, mama punya sahabat yang dekat sekali, dia dulu sangat baik sama mama, setiap mama kesulitan dia yang bantuin,, nah 3 hari yang lalu, saat mama berkunjung kerumahnya, ternyata Sinta (nama temen mama) meninggal Dunia, dan saat itulah mama tau klo sebenarnya dia sudah bercerai dengan suaminya anaknya yang pertama dengan suaminya yang sekarang berada kota X, sedangkan vina bersamanya, disana dia tidak memiliki keluarga, jadi mama memutuskan untuk membawanya kesini"

malam pun tiba,, aku sedang asyik- asyiknya membaca novel kesukaanku sambil mendengarkan musik, lalu pintu kamarku terbuka, mamaku masuk
"licka,, besok mama ada urusan keluar negri untuk beberapa hari,, tolong kamu jaga vina ya, anggap dia sebagai adikmu, nanti uang belanja kamu mama tambahin,,"
aku yang agak malas sebenarnya, lalu meng iyakan saja,
"besok pagi-pagi sekali mama sudah harus ke airport kamu jaga rumah baik-baik ya, mama sayang kamu (sambil mengecup keningku)"

....

Keesokan paginyaaa,
huaaammm,, nyenyak sekali tidurku, nah mumpung lagi liburan aku hari ini mau pergi shoping,, mau beli baju sama cemilan, soalnya bibik lagi pulang kampung karena anaknya sakit,,,
aku turun kebawah,, lalu membuka kulkas,, heemmm ada apel nih, lumayan buat ngeganjel perut, saat aku berbalik,, Aku kaget karena vina ada dibelakangku, sambil memandangiku yang masih berantakan,,
"heh anak kecil ngapain kamu lihat-lihat? ga pernah lihat orang cantik baru bangun tidur ya?"kataku
dia hanya menggeleng lalu memelukku,,," heehh, apa apaan nih, ga usah peluk-peluk, lepasin"
aku melepaskan pelukkannya " eh jangan sok akrab ya sama aku, kamu itu cuma numpang disini, jadi jangan sembarangan meluk-meluk aku, lalu aku pergi ke kamar dan lalu mandi

sehabis mandi aku berdandan dan mengambil kunci mobil untuk memanaskan mobil, lagi2 vina berada di depanku,, " heh adik kecil, ngapain kamu berdiri disana? menghalangi aku mau lewat tau", lalu dia bergeser sedikit, dan aku lewat, lalu aku masuk ke dalam mobil, "hemm kalo dipikir-pikir kasihan juga kalo dia ku tinggal sendiri, tapi aku gengsi mau bawak anak kampung itu ,, ah tapi peduli amat ama orang dari pada nanti dia ngadu ke mama, aku ga dapet tambahan uang lagi". lalu aku masuk lagi ke dalam dan menemuinya yang masih berdiri disana, eh kamu mau ikut gak? dia mengangguk, ayo kalo gitu masuk ke dalam mobil, tapi nanti kamu ga boleh sentuh apapun, pegang apapun, dan jangan bikin aku malu, mengerti?" dia hanya mengangguk

---
lalu sesampai kami di Mall
vina ingin menggandeng tangan ku,, langsung ku tepis, "eh ga usah pegang2 tangan aku, kamu ikutin aja aku dibelakang, jangan sampai kamu tersesat nanti, disini rame, awas ya kalo kamu jauh-jauh, dan satu lagi kamu ga boleh nangis aku paling ga suka denger orang nangis, ngerti!!"

vina hanya berjalan dibelakangku, sekali-kali iya berlari kecil untuk mengejarku, karna langkahnya begitu kecil, aku berhenti di sebuah butik dan melihat-lihat baju disana, sangking asiknya aku lupa sama vina,,
aku terus berjalan dan belanja dari satu butik kr butik yang lain, membeli baju - baju yang aku suka, sampai aku ditempat baju anak kecil yang bersebelahan dengan ruang ganti,, "ih lucunya baju ini, apa aku belikan satu ya untuk anak kampung itu, ? "lalu aku melihat kebelakang dan mencari vina,, ternyata vina tidak ada di belakangku, aduh anak ini, kemana sih sudah dibilangin jangan jauh-jauh, duhhhh kemana sihh" lalu aku membayar baju-bajuku tadi dan lalu mencari vina, aku sudah berkeliling lalu pergi ke butik pertama yang aku masuki tadi,, disana aku menemui vina lagi diobati sama mbak2 yang punya butik,,
" Aduh disini kamu rupanya, udah aku cariin kemana-mana, udah aku bilang kan jangan jauh-jauh dari aku, terus ini kenapa lagi kaki kamu pake di plasterin segala, kamu ini ngerepotin orang aja," kataku
"mbak jangan dimarahin terus adiknya, tadi waktu dia mau nyusulin mbak dia tersandung dan terjatuh makanya lukanya berdarah, saya tanyain, dia diem aja, lalu saya bilang tunggu aja disini, nanti kamu pasti dijemput lagi," kata mbak yg  punya butik
"dia bukan adik saya mba, tapi makasih sebelumnya mbak,, ayo pulang!" kata saya
"saya kirain adik mbak, soalnya mirip banget"

"duh kamu ini, ngerepotin aja, udah bagus aku ajak kamu kesini biar kamu ga sendirian dirumah, eh malah merepotkan aja, terus kenapa kamu ga jawab sih kalo ditanya, kalo ditanya orang tu jawab kan kalo di panggil lewat pusat informasi kan aku ga susah nyarinya tinggal sebutin nama aja apa susahnya sih," aku jalan terus sambil nyerocos, aku balik ke belakang melihat vina berjalan dengan terkencot-kencot, idih lama banget sih jalannya cepetan donk,, mau pulang nih cape tau!!

----
sampai dirumah aku langsung merebahkan diri di kursi ruang tamu, dan memilah- milah barang-barangku, aku melihat vina berdiri saja memegang perutnya dan kakinya yang kelihatannya masih sakit,
"kamu lapar?" ia mengangguk yaudah tunggu bentar aku bikin makanan dulu di dapur,,
hemm aku mau masak nasi goreng aja deh,, ........
setelah masakanku selesai aku memanggil vina,, hey hey makanannya sudah siap, kamu mau makan tidak,, dia tidak menjawab, lalu aku pergi mau nyamperin dia, ternyata dia tertidur disofa, wajahnya imut sekali, " apa benar yang dikatakan mbak di butik tadi kalo kita mirip?, hem kasihan juga dia kecapean habis ngikutin aku seharian,kakinya juga terluka,  tapi ah masa bodoh lah bukan urusan aku ini" heey hey bangun anak kecill, makanannya sudah siap",, matanya terbuka dan agak terkejut melihat aku, lalu tersenyum, ga usah senyum-senyum gitu, ayo makan dulu nanti kalo sudah makan baru tidur,, "
dia melihatku, "aku sudah tadi makan , kamu makan aja sendiri sana, ga perlu harus aku suapinkan,, "


aku ke kamarku dan menghidupkan televisi dan memasang dvd kesukaannku, dvd horor,, aku suka banget,,
lalu aku tertidur,, dan terbangun oleh suara petir yang menggelegar.....

mama... aku teriak, aku paling takut dengar petir,, mama,, mama,,,, vina takut maa, vina takut, aku menutup telingaku,, tep, mati lampu,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar